Wednesday, March 27, 2019


SYARAF KEJEPIT PADA BAGIAN PINGGANG SEMBUH SETELAH MENGGUNAKAN VARASH CLASSIC

Nama : Sandiana Br Purba,
Usia : 54 tahun.
Alamat : Jakarta Timur,

Saya mau cerita bagaimana kondisi saya dulu sebelum menggunakan minyak Varash. Sekitar tahun 2016, saya merasakan sakit, di mana ketika itu berat badan saya tiba-tiba naik. Saat itu berat badan saya 67 kilogram. Saya juga merasakan gatal di bagian kemaluan saya dan rasa nyeri di bagian betis.

Dari dokter di puskesmas saya diberikan obat anti nyeri dan antibiotik. Proses berobat ke puskesmas dan minum obat berlangsung selama sekitar 6 bulan, namun keluhan yang saya alami tidak kunjung sembuh, justru terasa semakin parah.

Karena kondisi tersebut, dokter di puskesmas akhirnya merujuk saya untuk ditangani di RSUD yang diikuti dengan pemeriksaan laboratorium. Dari pemeriksaan laboratorium diketahui saya ada diabetes dan akhirnya diberikan obat diabetes.

Saya juga menjalani pemeriksaan radiologi untuk mengetahui penyebab nyeri pada betis dan kaki saya. Dari pemeriksaan tersebut diketahui saya mengalami syaraf kejepit pada bagian pinggang. Setelah dirujuk sana-sini saya juga diketahui mengalami pembengkakan jantung, dan ada darah tinggi serta kolesterol.

Belum lagi masalah dengan ambiyen dan adanya benjolan di ketiak yang sudah berlangsung lama. Saya banyak minum obat. Dan syaraf kejepit membuat saya harus minum obat antinyeri terus menerus yang membuat lambung saya bermasalah.

Kondisi saya terus memburuk. Puncaknya di akhir tahun 2017 saya tidak bisa berjalan selama tiga bulan. Lambung yang bermasalah membuat saya tidak bisa makan hingga berat saya turun menjadi 43 kilogram. Sering kali saya muntah setiap kali akan makan atau sedang makan.

Ditambah nyeri syaraf membuat saya terus kesakitan.
Pada tanggal 5 Januari 2018 saya menjalani operasi untuk syaraf kejepit. Setelah operasi, masih ada keluhan yang saya alami. Tangan saya masih terasa sulit untuk mengepal dan lutut masih terasa nyeri saat berjalan.

Beberapa pengobatan terapi syaraf sempat saya jalani. Saya sempat mengikuti terapi syaraf dengan seorang pakar pemijatan dari Malaysia yang datang ke Indonesia. Tapi tidak banyak perubahan yang saya alami.

Karena sering menemani saya berobat, anak saya berhenti bekerja. Meskipun saya berobat dengan fasilitas BPJS, tapi untuk biaya obat yang dibeli di luar rumah sakit, dan terapi di luar rumah sakit, biaya yang kami keluarkan hingga puluhan juta rupiah.

Saya sempat putus asa sampai akhirnya saya melihat ada kerabat saya di facebook dengan testimoni minyak Varash Classik. Saya tertarik mencoba dan memesan. Setelah mendapatkan minyak Varash, dan mengikuti instruksi pemakaian yang benar secara rutin, saya mulai merasakan perbedaannya.

Caranya adalah membalurkan di telapak kaki, di sela-sela jari kaki, di leher belakang, tulang punggung sampai tulang ekor semua saya balurkan. Kemudian meminum air hangat. Setelah semua saya lakukan secara rutin, pada bulan Juli 2018, puji Tuhan nyeri di leher dan jari-jari saya berkurang.

Nah sejak itu, sampai sekarang saya pakai Varash, dan semua sakit yang ada dalam tubuh saya menjadi sembuh.
Juga benjolan di ketiak saya sudah hilang hanya dengan saya balurkan minyak Varash. Puji Tuhan minyak Varas membuat saya sembuh dengan penyakit yang begitu banyak.

Banyak manfaat yang saya dapat setelah mengenal minyak Varash. Anak saya yang sempat berhenti bekerja kini sudah bisa kembali bekerja karena saya sudah bisa beraktivitas normal. Sekarang saya sudah sembuh, sudah bisa mengerjakan pekerjaan rumah, sudah kuat berjalan, dan jari-jari saya sudah bisa mengepal.

Makan normal dan berat badan saya sekarang sudah naik menjadi 53 kilogram. Bahkan kemarin saya baru pulang liburan dari kampung halaman saya di Sumatera Utara seorang diri. Terima kasih Tuhan. Terima kasih minyak Varash. Salam sehat Varash bahagia.

#Varashdepok
#SENTUHANKEAJAIBAN
#Arthalilivarash
#Varashmenyembuhkan
#varashandalankeluarg pa
#Balur_Varash_Classic
Pengin bertanya info tentang Produk Varash, daftar reseller klik 👉🏻 http://bit.ly/Varash

No comments:

Post a Comment